BAB 2
A. PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat mendorong pertumbuhan segala aspek kehidupan. Yang membuat bertambahnya system mata pencaharian hidup dari homogeny menjadi kompleks.
Akibat dari perkembangan kebudayaan ini telah mengubah cara berpikir manusia dalam emmenuhi kebutuhan hidupnya.
B. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor paling penting dalama masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena akan berpengaruh juga terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia.
Misal : Dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah pula persediaan makanan, perumahan, kesempatan kerjam jumlah gedung, sekolah dll.
Masalah yang akan timbul apabila pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang adalah : bertambahnya pengangguran, kemiskinan, putus sekolah, sertam kriminalitas.
Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830 sampai sekarang dan perkiraan sampai tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya di perkirakan 35 tahun penambahan/pertambahan penduduk di suatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oloeh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahrian (Fertilitas)
3. Migrasi
Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut di ukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini di nyatakan dalam tiap 1000 penduduk.
1. Kematian
Ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi disini hanya di jelaskan 2 kematian :
a. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1.000 orang. Sehingga dapat dituliskan denga rumus :
Jadi jumlah penduduk yang mewakili suatu tahun tertentu ialah penduduk pada bulan juni.
Penduduk pertengahan tahun ini dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
Contoh :
Jika daerah X pada tanggal 31 Desember 1980 mempunyai penduduk 550 orang dan pada tanggal 31 Desember 1981 mempunyai penduduk 650 orang, maka jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1981 berjumlah :
Jadi pada tahun 1981 di daerah X tiap 1000 penduduk terdapat kematian/jumlah yang meninggal 20 orang.
Pada Negara yang sudah maju (Developed Countries) angka tinkat kematian kasar lebih rendah daripada Negara-negara yang sedangberkembang. Beberapa contoh angka-angka CDR di beberapa Negara adalah sebagai berikut :
Dari tabel di atas menunjukan bahwa CDR Indonesia setingkat dengan India. Pulau Jawa mungkin akan menurun di CDR masa-masa mendatang, karena adanya peningkatan standard hidup dan kesehatan. Angka kematian tinggi sering terjadi pada daerah-daerah kritis, untuk di daerah G. Kiant karena kekurangan makanan.b. Tingkat Kematian Khusus (Age Spesific Death Rate)
Karena tingkat kematian itu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan.
Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka digunakan tingkat kematian menurut umur. Karena angka ini menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang sama, maka dapat dibuat rumus sebagai berikut :
2. Fertilitas (kelahiran hidup)
Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1) Sulit memperoleh angka statistic lahir hidup karena banyak bayi yang meninggal saat setelah dilahirkan.
2) Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )3) Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4) Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja.
Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan.
a. Facundity (kesuburan) lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak
b. Fertility (fertilitas) adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau kelompok wanita. Tingkat kelahiran kasar adalah jumlah penduduk pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.
General Fertility Rate (GFR) Angka kelahiran umum
GFR adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif. Wanita ang berumur produktif antara 15-44 tahun.
Jadi untuk menghitung yang menunjukan jumlah kelahiran per1000 wanita usia produktif.
Rumus :
Age specific Fertility Rate (ASFR) Tingkat Kelahiran Khusus
AFSR menunjukan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok 15-49 tahun. Oleh karena itu ada perbedaan yang jelas mengenai fertilitas wanita dalam tiap kelompok interval 5 tahun.
Jadi kalau dituliskan dalam bentuk rumus adalah sebagai berikut :
Dalam kebanyakan analisa, kelompok umur yang interval lima tahun digunakan sebagai waktu untuk menghitung angka khusus menurut umur.
Biasanya kelompok umur terendah adlah 15-19 tahun, sedangkan yang tertinggi dalam kelompok umur 20-an, lalu menurun ke tingkat sedang bagi wanita umur 30-an. Angka pada kelompok setelah/di atas 39 tahun biasanya relative kecil.
MIGRASI
Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih luas daripada migrasi. Sedangkan bagi mereka yang pernah pindah tempat tinggal kurang dari batas waktu tersebut disebut melakukan mobilitas sirkuler.
Migrasi ini merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sehingga SDA di daerah tersebut kurang dapat dimanfaatkan.
Langkah-langkah seseorang migrant dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan (areal) lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dulu faktor-faktor sebagai berikut:
Persediaan Sumber alam
Linkungan sosial budaya
Potensi ekonomi
Alat masa depan
Dengan mengetahui faktor-faktor dimuka stidak-tidaknya terhindar dar akibat negative.
Di samping itu mereka juga memikirkan pelbagai rintangan yang mungkin dihadapi selama proses migrasi
Dengan adanya intervening Obtacles (rintangan antara) maka timbul dua proses migrasi yakni :
1. Migrasi bertahap
2. Migrasi langsung
Secara garis besar kemampakan migrasi di Indonesia dibagi menjadi dua kemampakan yaitu : Urbanisasi dan migrasi intergional atau transmigrasi.
Akibat Migrasi.
a. Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan uur muda.
b. Migrasi Intergional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi.
c. Migrasi antar Negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 mifrasi masuk(immigrasi) hanya ada 0,61% dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar 0,57 % per tahun. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin mempunyai peranan yang sangat penting hanya dapat untuk mengetahui :
- Pertumbuhan penduduk di suatu daerah termasuk cepat atau lambat
- Rasio ketergantungan
- Jumlah wanita dalam usia subur
- Jumlah tenaga kerja yang tersedia
- Berdasarkan tempat tinggal
- Bentuk piramida bentuk
Menurut John Clark pertumbuhan penduduk dikatakan cepat bila golonan umur 0-14 tahun lebih dari 40% lebih dari golongan umur 60 tahun dan lebih sama atau kurang dari 10%Ada tiga jenis struktur penduduk :
1. Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
2. Piramida stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3. Piramida penduduk tua
Bentuk piramida ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali.
Rasio ketergantungan ( Dependency Of Ratio )
Dari komposisi penduduk menurut umur dapat dipaki untuk menghitung rasio ketergantungan yang dimaksud dengan rasio ketergantungan ialah angka yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif.
Batas golongan umur produktif kerja ( aktif ekonomi) masing-masing daerah/Negara berbeda-beda. Biasanya terletak antara umur 15 tahun sampai 65 tahun. Sehingga demikian rasio ketergantungan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jadi makin tinggi jumlah penduduk usia muda dan jompo makin besar rasio ketergantungannya.
Sebagai ukuran rasio ketergantungan adalah sebagai berikut :
DR kurang dari 62,33% adalah baik
DR lebih dari 62,33% adalah jelek
Penggolongan umur penduduk dalam kelompok produktif sangat berpengaruh dalam lapangan penghidupan produktivitas kerjanya dalam lapangan produksi.
Penggolongan menurut DW Sleumer :
0-14 golongan belum produktif
15-19 golongan kurang produktif penuh
20-54 golongan produktif
55-64 golongan tidak produktif penuh
65 ke atas golongan inproduktif
Penggolongan menurut sumbarg
0-15 golongan belum produktif
15-64 golongan produktif
65 ke atas golongan tidak produktif
C. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA.
1. Zaman batu sampai Zaman Logam
Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa Indonesia, mulai dari zaman batu sampai zaman logam, sungguh akan berliku-liku, memerlukan waktu pembahasan yang panjang. Berdasarkan pendapat para ahlui prehistoric, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam :
Zaman batu tua (Palaeolithikum)
Zaman batu muda (Neolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar-kasar, misalnya kapak genggam.
Kapak genggam-kapak genggam semacam itu kita kenal dari eropa, afrika, asia tengah sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak didapati orang di asia tenggara.
Bersamaan dengan persebaran budaya kapak-kapak bau itu, tersebar pula bahasa proto Austronesia. Bahasa proto Austronesia sebagai induk atau cikal bakal bahasa dari bangsa-bngsa yang mendiami pulau-plau diantara samudera Indonesia dan samudera pasifik.
Zaman batu muda benar-benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia, Pada zaman ini, mereka mulai hidup menetap, membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat, bertani dan beternak untuk hidup.
Bangsa-bangsa proto-Austronesia yang masuk dari semenanjung indoChina ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. MateriDongson diantaranya berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu dari bahan perunggu
Suatu hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman logam ini, ialah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum zaman tersebut pada dasarnya penting sekali untuk perkembangan sejarah indonseia selanjutnya
B. KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA, DAN ISLAM
1. KEBUDAYAAN HINDHU, BUDHA
Pada ke—3 dan ke-4 agama hindu masuk ke Indonesia. Khususnya ke Pulau Jawa. Hindu yang berasal dari India itu langsung luwes dan mantap.
Sekitar abad ke -5, ajaran budha masuk ke Indonesia. Budha dapat dikatakan lebih maju karena tidak mengenal kasta-kasta seperti Hindhu.
2. Kebudayaan Islam
Pada abad ke 15 dan 16 islam telah di kembangkan di Indonesia. Ole h para pemuka-pemuka islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam pada abad itu berada di pulau jawa. Islam masuk tidak dengan cara paksa. Melainkan dengan cara baik-baik. Disamping itu disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bngsa kita.
Pada abad ke 15 kerajaan majapahit mulai runtuh, berkembanglah Negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan Majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman.
C. KEBUDAYAAN BARAT
Unsur kebudayaan yang juga member warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan barat. Dalam kurun waktu tertentu kota-kota pusat pemerintahan, teruatama di jawa, Sulawesi utara, Maluku mulai berkembang dua lapisan sosial
1. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh.
2. Lapisan sosial kaum pegawai.
Dalam lapisan sisal kedua inilah pendidikan barat di sekolah-sekolah dan kemampuan bahasa belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial
Katolik dan zending untuk agama Kristen yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan teruatama di daerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh hindu-budha atau islam.
Kebudayaan dan Kepribadian
Berbagai peneliti antropologi budaya menunjukan bahwa terdapat korelasi di antara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat secara garis besar. Opini umum juga menyatakan, bahwa kebudayaan suatu bangsa adlah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Kalau begitu pada sisi mana kebudayaan dapat memberikan pengaruhterhadap suatu kepribadian. ??
Jawabnya, jika kita melihat dari sisi sikap pemilik kebudayaan itu sendiri. Manakala pemilik kebudayaan itu menganggap bahwa segala sesuatu yang terangkum dan terlebur dalam segala materi kebudayaan itu sebagai sesuatu yang logis, normal dan serasi.
Jawabnya, jika kita melihat dari sisi sikap pemilik kebudayaan itu sendiri. Manakala pemilik kebudayaan itu menganggap bahwa segala sesuatu yang terangkum dan terlebur dalam segala materi kebudayaan itu sebagai sesuatu yang logis, normal dan serasi.
Sebaliknya segala yang berbeda dari corak kebudayaan mereka, di anggap rendah, aneh, kurang, susila.
Contoh :
Di Indonesia pada umumnya, apabla seorang wanita hamil tidak mempunyai suami, ia adalah profil seorang yang telah melanggar adat istiadat keluarga. Masyarakat dan bangsa pada umumnya. Budaya/adat istiadat keluarga, masyarakat, dan bangsa Indonesia yang berakar dari ajaran agama, tidak membenarkan dan tidak mentolerir hal semacam itu.
Secara langsung atau tidak langsung lingkungan masyarakat dimana ia berdomisili telah memeberikan sanksi atas perbuatannya yang telah melanggar hukum. Suatu tingkah laku yang dipandang sebagai pelanggaran berat terhadap adat adalah “kumpul kebo” ( seorang pria dan wanita dewasa hidup bersama seperti suami istri tanpa melalui proses akad nikah ). Mengapa perbuatan tingkah laku keduanya di pandang sebagai pelanggaran adat istiadat.????
Sebab kedua kasus tersebut telah melanggar nilai-nilai budaya dan system kaidah sebagai”peraturan permainan” dalam pergaulan masyarakat berbangsa dan bernegara
Akan tetapi bagaimana kedua kasus tersebut jika terjadi di Negara-negara barat atau di negeri blok komunis??
Mungkin di anggap biasa-biasa saja . mengapa begitu ?
Sebab, tata budaya dan kepribadian yang dibakukan dalam sistem nilai, sistem kaidah orang-orang barat dan bagi mereka di negeri- negeri Komunis, membenarkan kebiasaan/tingkah laku seperti itu. Sama sekali bukan merupakan pelanggaran adat istiadat, etika, moral, atau kepribadian bangsanya.
Sifat-sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat. Di luar itu. Ciri-ciri kepribadian suatu kelompok masyarakat/bangsa, juga tercermin dalam penampilan sikap hidup sehari-hari.
Kepribadian bangsa indonesia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotongroyongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian suku-suku bangsa yang berada Republik Indonesia, dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar